Kian menarik wajah rupawan yang bersinar kemarin ..
berpaling,
Menghampiri rupa tak berekspresi …
berpaling,
Menghampiri rupa tak berekspresi …
Kian menarik wajah bersenyum menukik-nukik kemarin
..
berpaling,
Pada bibir datar mengunci …
berpaling,
Pada bibir datar mengunci …
Kian mendengung cuap-cuap tawa, sedih, rintih,
amarah, manja
yang melantun bak udara ke telinga kemarin ..
berganti,
Diam tak bersua
lebih mencuap-cuapkan segala itu
pada sisi yang lain …
yang melantun bak udara ke telinga kemarin ..
berganti,
Diam tak bersua
lebih mencuap-cuapkan segala itu
pada sisi yang lain …
Kian sayang bergelora meronta-ronta
terucap tulus ..
selingi sorot mata penuh kasih persaudaraan
karena izin dari-Nya kemarin ..
kini,
Menjadi amuk kemarahan dan menjauhkan dirinya
dari kemuliaan persaudaraan
yang telah tercipta
dan terukir segala suka …
duka …
Semuanya hilir berganti
oleh sesuatu yang diinginkannya …
terucap tulus ..
selingi sorot mata penuh kasih persaudaraan
karena izin dari-Nya kemarin ..
kini,
Menjadi amuk kemarahan dan menjauhkan dirinya
dari kemuliaan persaudaraan
yang telah tercipta
dan terukir segala suka …
duka …
Semuanya hilir berganti
oleh sesuatu yang diinginkannya …
Namun, satu..
tak dapat di ubah
Cerah wajahnya …
yang mencandui kasih persaudaraan dari ALLAH
tak surut ..
oleh sikap-sikap memecah air mata …
tak dapat di ubah
Cerah wajahnya …
yang mencandui kasih persaudaraan dari ALLAH
tak surut ..
oleh sikap-sikap memecah air mata …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar