Jumat, 13 Januari 2012

Nanar Oleh Hujan


Berjuta-juta.. beribu-ribu air.. berlomba-lomba berjatuhan meramaikan bumi ILLAHI..
Suara riuhnya air hujan mendesir di telinga..
Bukan hanya sekedar suara hujan.. tapi.. suara yang mengganjal di hatiku..
Ku tolehkan kepala ku, ku tenangkan pemandangan mata ini.. dari ramainya keadaan kelas..
Ku jejali mata ini dengan memandangi dan menghayati dedaunan yang bergerak-gerak terpecik air hujan..
Jika itu di potret sungguh menjadi kenampakkan alam yang indah..
Jika itu di publikasikan oleh film sungguh akan menjadi movie yang menyejukkan..
Tak ku alihkan mata ini.. entah benak ini merasakan hal yang berbeda..
Raga ini berusaha mendekati alam yang sedang diguyur hujan..
Hingga kacamata berembun memudar oleh titik-titik air hujan yang sangat kecil…
Seketika itu ku lepaskan dan… Subkhanallah.. tanpa kacamata sungguh lebih terang dan segar pemandangan alam yang telah diguyur hujan..
Walau mata ini mengalami cacat mata.. namun.. ciptaan ILLAHI akan kedua pasang mata ini tak pernah ada yang menandingi-Nya..
Seindah-indahnya karya dari sebuah foto.. namun penglihatan langsung mata manusia jauh lebih indah..
Ingin ku berada di tengah-tengah alam yang sunyi sejuk.. hanya ada suara desiran-desiran hembusan angin yang menggoda rerumputan untuk menari bergoyang-goyang…
Langit yang mendung membiru.. perlahan saling berkejaran berpindah posisi..
Warna hijau kontras dengan warna coklat dahan pohon..
Ya Rabbi sungguh laknatnya mereka yang merusak alam tak kuasa keindahannya ini dengan jalan pikiran mereka yang tak kenal rasa syukur berkepanjangan..
Sedangkan dibaliknya sungguh terbentang keindahan alam di setiap sudut mata ini.. jika mau menghayatinya…
Hanya sampai pada tetesan air mata, puisi-puisi indah serta do’a syukur yang dapat di ungkapkan para manusia penghuni bumi ini…
Perasaan lainnya pada ILLAHI lah manusia memberikan dan menitipkannya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar