Pelik yang dirasa..
Bersama tangis terpendam..
Huruf-huruf terangkai menjadi kalimat-kalimat hina..
Yang terucap dari sosok yang tak diduga-duga !!
Bersama tangis terpendam..
Huruf-huruf terangkai menjadi kalimat-kalimat hina..
Yang terucap dari sosok yang tak diduga-duga !!
Mengapa kalimat itu begitu tajam ???
Hingga membuat hati terpotong-potong bagaikan bawang cincang..
Kesungguhan hatiku sudah bulat, sudah tak mampu.
Merelakan hati ku kembali terpotong-potong..
Hingga membuat hati terpotong-potong bagaikan bawang cincang..
Kesungguhan hatiku sudah bulat, sudah tak mampu.
Merelakan hati ku kembali terpotong-potong..
Bagaimana ku menyatukan kembali potong per potong hati ku ??
Bagaimana ku membangkitkan kembali harapan dan semangat ku ??
Ya Rabbi...Yang Maha Pemilik Segala Rasa.
Pengaduhan dan pengeluhan ku adalah penyampaian ku dengan ucap..
Bagaimana ku membangkitkan kembali harapan dan semangat ku ??
Ya Rabbi...Yang Maha Pemilik Segala Rasa.
Pengaduhan dan pengeluhan ku adalah penyampaian ku dengan ucap..
Menyampaikan Rasa yang Kau berikan..
Mengadukan Rasa yang Kau titipkan..
Namun, dibalik pengaduanku pasti Kau telah tanamkan syukurku.
Apakah syukur itu sedang tumbuh ??
Dengan ditutupi pengaduan keluh kesah ku..
Mengadukan Rasa yang Kau titipkan..
Namun, dibalik pengaduanku pasti Kau telah tanamkan syukurku.
Apakah syukur itu sedang tumbuh ??
Dengan ditutupi pengaduan keluh kesah ku..
Maka perkenankanlah hadir mereka yang
dapat :
Mengepalkan tangan ku agar aku kuat berjuang.
Memeluk ku tulus agar aku tabah.
Menetap ku penuh kasih agar aku sabar.
Serta untaian nasihat hangat yang menenangkan relung kalbu.
Mengepalkan tangan ku agar aku kuat berjuang.
Memeluk ku tulus agar aku tabah.
Menetap ku penuh kasih agar aku sabar.
Serta untaian nasihat hangat yang menenangkan relung kalbu.
Jangan biarkan nyata ini menjadi hampa
kesendirian ku..
Hadirkanlah mereka dalam nyata mata
ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar