Jumat, 13 Januari 2012

Damai Gerimis


Lirih berisik air hujan berlomba turun ke bumi …
Meletuk kecil-kecil menabrak dedaunan dan jalan berpaving …
Seperti bayangan garis-garis menguasai udara
seling berganti menetes dari langit …
Kelabu muda berjalan pelan
sedang burung-burung hitam mengepakkan sayap lebih cepat
seperti baru tergusur dari tempat perlindungan …
Salip menyalip mencari tempat perlindungan baru
tampak kelabu muda kalah gesit dengan para burung …
Angin berjangka berhembus
lewat saja
menggoyang ranting-ranting yang kala tumbuh
iuh sejenak dan kembali tenang …
Alam jelas berwarna pekat keindahannya
kemuliaan dari Sang Kuasa akan turunnya hujan …
Pekat kelabu kehitaman pemilik jalanan …
Pekat coklat pucat kehitaman pemilik pepohonan …
Pekat hijau muda dan gelap pemilik tumbuhan …
Semakin rapat dengan semerbak aroma tanah terguyur hujan ..
Sang ayah belum puas menunjukkan warnanya
celah tak terbentuk
kecerahan tak terpancar
kalah oleh warnanya …
Lebih bercelah lampu neon rumah-rumah dan jalanan
memancar mengalahkan terang langit …
terus tak berubah
hingga waktunya tiba untuk usai
kembali cerah bersama cahaya Matahari …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar