Minggu, 22 Januari 2012

THE TRUTH WHICH ONLY ONE

Langit seperti air ,
Berkacakan kehidupan di bumi …
Mengelilingi bumi ,
Menyelimuti bumi ,
Dan melindungi bumi …
Jiwa menyorot lekat-lekat kala langit berjalan …
Tak ada awan putih yang nampak semburat membedakan …
Hanya seperti langit pucat yang kosong …
Angin-angin turun ,
Membelai kehidupan di bumi …
Melenggak-lenggokan pohon dan seperangkatnya …
Menerbangkan puing-puing sampah ringan jalanan …
Mengoyak ketenangan air …
Dan terus bergerak ,
Tiba pada jiwa manusia …
Seperti angin kedamaian …
Seperti ALLAH membelai jiwa ini …
Kesukaran ,
Kegundahan ,
Dan segala bentuk kegelisahan …
Mendampingi ku ,
Yang tengah mencari kebenaran …
Kebenaran yang satu-satunya ,
Dan itu sangat tak terlihat …
Kegigihan jiwa ,
Kesabaran hati ,
Keteguhan iman …
Dan permohonan yang lekat pada-Nya …
Perlahan-lahan akan menampakkan letak sebuah jawaban mulia …
Yaitu ,
KEBENARAN YANG HANYA SATU …
DAN KEBENARAN UNTUK PERADABAN ZAMAN …

Jumat, 13 Januari 2012

Usai Raih, Kembali

Bayang ku melayang-layang..
Mengangankan masa depan dengan indah..
Senyum menukik pipi, menatap lesung pipi ku..
Bersama kedua pasang mata yang ikutan menyipit..
Pandangan ku begitu lurus memandang impian masa depan ku..
Tlah ku tata, dan ingin segera menggapainya..
Jika tlah ku raih mimpi-mimpi itu.
Jika tlah ku buat kedua orang tua ku tersenyum menukik lebih tinggi diiringi tangis haru kebahagiaan..
Jika tlah ku buat penghidupan orang tua ku layak..
Jika tlah ku buat mereka orang-orang terkasih ku, orang-orang yang berjasa membantuku meraih mimpi-mimpi ku..
Maka ijinkan aku Ya Rabbi Maha Semesta Alam, Dunia Akhirat, Langit Bumi..
Beri aku kesempatan, membekali penghidupan ku di Akihrat..
Beserta orang tua ku dan mereka yang terkasih..
Dengan menyempurnakan iman takwaku pada-Mu
Hingga semua itu ku capai, InsyaAllah aku siap kembali pada-Mu..
Membawa berjuta kesaksian hidup yang akan dipertanggung jawabkan..
Di hadapan-Mu, Ya Allah Yang Maha Sempurna..

Tiba Pada Tempatnya

Debu semburat
melangkahi suasana semak bercahaya kunag-kunang …
Celah pioner dari sebuah persinggahan
semarak kerlap-kerlip oleh cahayanya …
Jalan berlumpur diselimuti air yang menggenang
memantulkan gambaran langit sang ayah yang terang benderang …
Jangkrik-jangkrik mencuap-cuap suara mengisi malam
berteman angin malam menghembus kesana kemari …
Menelusuri langkah demi langkah kehidupan
bermodal payung dari cita-cita …
Menjadikan manusia was-was
menentukan pilihan dan bergegas meraih …
Semangat meronta
menarik segala kemungkinan
bak topan menghisap segala yang ada didekatnya …
Kelereng bertebaran
setiap kemana tapak kaki manusia melangkah
untuk menggelincirkan manusia sebagai ujian …
Ketika kelereng-kelereng habis di lewati
menjadi akhir tapak kaki melangkah
menghujam segala keletihan untuk bertahan selama ini …
Maka terhentilah …
Ketika manusia tiba pada tujuan dari segala tarikan nafas …
Dan bertempat di pengaduannya dahulu …
 

Penghargaan


Bernada-nada sampai pada relung telinga
mengaung-mengaung merinding tergeletak ...
Mendapati dengar suara tawa canda memecah kesunyian
merapatkan ikatan persahabatan …
Peluk kesenangan
belai menyanjung dari para pecinta hubungan persahabatan …
Bagaimana resah hati mendera
usai bahagia menghilang , menjadi keluh manusia …

Sahabat lembar ketiga dari segala pemecahan
lembar yang terutama pada ILLAHI …
Menjadi pengaduan terulung dari hamba pada-Nya
bersua-sua lirih manarik kata per kata permohonan …
Lambaian air mata merintih menuju pipi
jatuh membentuk pulau transparan pada mukenah putih …
Melantun tenang dalam keheningan dunia …

Sahabat penjaga dapat jadikan jawaba kala usai mengadu
media manusia yang terdekat …
Menjadi pengaduan setelah sang ILLAHI
sebagai tempat pelukan kedua …
Untuk mereka yang sangat menghargai persahabatan …

Para Penyemangat



Pelik yang dirasa..
Bersama tangis terpendam..
Huruf-huruf terangkai menjadi kalimat-kalimat hina..
Yang terucap dari sosok yang tak diduga-duga !!
Mengapa kalimat itu begitu tajam ???
Hingga membuat hati terpotong-potong bagaikan bawang cincang..
Kesungguhan hatiku sudah bulat, sudah tak mampu.
Merelakan hati ku kembali terpotong-potong..
Bagaimana ku menyatukan kembali potong per potong hati ku ??
Bagaimana ku membangkitkan kembali harapan dan semangat ku ??
Ya Rabbi...Yang Maha Pemilik Segala Rasa.
Pengaduhan dan pengeluhan ku adalah penyampaian ku dengan ucap..
Menyampaikan Rasa yang Kau berikan..
Mengadukan Rasa yang Kau titipkan..
Namun, dibalik pengaduanku pasti Kau telah tanamkan syukurku.
Apakah syukur itu sedang tumbuh ??
Dengan ditutupi pengaduan keluh kesah ku..
Maka perkenankanlah hadir mereka yang dapat :
Mengepalkan tangan ku agar aku kuat berjuang.
Memeluk ku tulus agar aku tabah.
Menetap ku penuh kasih agar aku sabar.
Serta untaian nasihat hangat yang menenangkan relung kalbu.
Jangan biarkan nyata ini menjadi hampa kesendirian ku..
Hadirkanlah mereka dalam nyata mata ini...